Rabu 14 Februari 2007 - 04:21:09

bunghatta.ac.id - Jalan dan jembatan merupakan salah satu infrastruktur yang terpenting dalam pembangunan. Apabila jalan dan jembatan kurang memadai maka distribusi dan pencapaian ke suatu kawasan akan sangat terganggu. Namun demikian pembangunan jalan dan jembatan terutama di daerah Sumatra Barat tidaklah semudah membalik telapak tangan. Kondisi alam Sumatra Barat yang berbukit dan jurang serta tanah yang rawan bencana memerlukan kajian kajian yang mendalam sebelum membangun jalan dan jembatan tersebut.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumatra Barat, diwakili Asisten II Pemprov Sumbar, Ir. Surya Dharma Sabirin, ketika membuka seminar nasional "Inovasi Teknologi Jalan dan Jembatan" di aula gedung B, Kampus I Universitas Bung Hatta, Selasa (14/2/2007).



"Tantangan alam Sumatra Barat yang berbukit serta rawan bencana, memerlukan teknologi dan perencanaan yang matang oleh para pelaku jasa konstruksi jalan dan jembatan. Tanpa teknologi dan perencanaan yang matang, pembangunan jalan dan jembatan tidak akan berjalan baik, dan hasilnya pun tidak memuaskan, bahkan jembatan dan jalan akan cepat rusak," kata Surya Dharma Sabirin.

Seminar nasional sehari Inovasi Teknologi Jalan dan Jembatan yang digelar di kampus UBH itu menghadirkan empat orang pemakalah dari Ir. H. Doddy Ruswandi, MSCE dari Dinas Prasarana Jalan dengan makalah, "Metoda Pemasangan Balok Kantilever untuk pelebaran Badan Jalan, Ruas Jalan Paykumbuh - Batas Riau," Ir. Ridha S Putra, M. Eng, Sc (DPD - HPJI Sumbar) dengan judul makalah Pembangunan Jalan dan Jembatan Kelok 9, Payakumbuh - Batas Riau, Khadavi (Staf pengajar jurusan Teknik Sipil Universitas Bung Hatta) dan Made Suangga dengan makalah Pelaksanaan Pondasi Jembatan Cable-stayed Surabaya Madura (Suramandu).

Doddy Ruswandi yang tampil pada sesi pertama dalam seminar nasional tersebut, dalam makalahnya mengemukakan, metoda pemasangan balok kantilever pada jalur sempit perbukitan berbatu di ruas jalan Payakumbuh Riau dapat dilakukan pada kiri kanan jalan dengan meledakkan bagian tebing atau retaining concrete pada bagian jurang. Namun apabila diatas tebing terdapat bangunan, maka peledakan bukan merupakan jalan terbaik.

Melihat kondisi tersebut, maka metoda yang paling memungkinkan adalah denganmenggunakan metoda pemasangan Balon Kantilever, dimana proses pembuatan balok dan slab beton dapat dilaksanakan dengan metode pre cast. Selanjutnya unit unit balon dan salb tersebut dipasang secara bertahap dengan alat pengangkat.
Seminar yang dihadiri oleh berbagai asosiasi, kontraktor dan dinas terkait lainnya diharapkan dapat memberikan inovasi-inovasi serta pemikiran-pemikiran baru terhadap kemajuan pembangunan jalan dan jembatan di Sumatra Barat, apalagi seminar ini digelar di Universitas Bung Hatta yang juga memiliki jurusan teknik sipil, sekaligus diharapkan akan melahirkan sarjana-sarjana teknik yang handal karena seminar ini juga diikuti oeh sejumlah mahasiswa.




Dibaca: 1541 | model cetak jadikan PDF
Sharing:   Facebook Twitter Google Yahoo MySpace Digg Delicious Reddit StumbleUpon Furl Spurl Shadows Technorati

Jurnal
Contact Universitas Bung Hatta
Email rektorat@bunghatta.ac.id
humas@bunghatta.ac.id
Phone 0751-7051678
Fax 0751-7055475

Online Chat

  

  

LiveZilla Live Help
Copyrights © 2024 Universitas Bung Hatta | Peta Situs | Pengelola | Kontak | Login
Dikembangkan oleh Pustikom Universitas Bung Hatta
Universitas Bung Hatta on Universitas Bung Hatta on RSS Universitas Bung Hatta on Facebook Universitas Bung Hatta on Twitter Universitas Bung Hatta on Youtube Universitas Bung Hatta on Linkedln
Alamat IP anda: 18.119.131.178