Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Batalyon Marinir Lantamal II Padang dan Diving Proklamator UBH, Tanam Terumbu Karang
Sabtu, 01 Agustus 2015 Informasi Kampus

Batalyon Marinir Lantamal II Padang dan Diving Proklamator UBH, Tanam Terumbu Karang

Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II Padang bersama dengan Diving Proklamator Universitas Bung Hatta serta pemuda Carocok Anau Mandeh lakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Setan Perairan Kawasan Mandeh.

"Transplantasi terumbu karang ini perlu dilakukan dan bagian dari usaha menjaga kelestarian ekosistem bawah laut serta seluruh biota yang hidup di Kawasan Mandeh” kata koordinator lapangan Kapten Marinir Rahmat Iskandar dari Yonmarhan II Padang, di Mandeh, Kamis (29/7) kemarin.

Ditambahkan Rahmat, penanaman terumbu karang dan penyelamatan ekosistem perairan laut merupakan program yang dilaksanakan secara nasional oleh TNI AL dengan target menanam satu juta terumbu karang di seluruh Indonesia.

"Kegiatan ini akan secara terus menerus dilaksanakan oleh jajaran TNI AL di seluruh Indonesia, untuk Sumbar sendiri, kita akan lakukan penanaman di Pariaman, Mandeh dan Muaro Duo Kota Padang” imbuhnya.

Sementara itu, Mabruri Tanjung dari Diving Proklamator Universitas Bung Hatta menyebutkan, sebelum melakukan penanaman, beberapa waktu sebelumnya bersama dengan tim selam Marinir telah melakukan survey lokasi penanaman dan lokasi pengambilan bibit di beberapa titik penyelaman Pulau Cubadak.

Disebutkan Tanjung juga bahwa, sejak tahun 2011 Diving Proklamator Universitas Bung Hatta bersama dengan masyarakat,pemuda serta pelajar Sekolah Dasar Carocok Anau Mandeh juga telah melakukan transplantasi terumbu karang di pulau Sironjong Gadang.

“Ada sekitar 5000 bibit yang ditransplantasi dengan menggunakan media rak-rak dari besi, pertumbuhannya sangat subur dan berkembang dengan baik, ikan-ikan pun sudah berdatangan” jelas Tanjung.

Diterukan Tanjung, pertumbuhan transplantasi karang yang sangat bagus di Sironjong Gadang tersebut, selain pemilihan lokasi yang cocok dan didukung kualitas perairan serta alam, juga tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam menjaga dan merawatnya serta monitoring yang dilakukan secara terus menerus.

“Sekarang di sekitar lokasi transplantasi karang Pulau Sironjong tersebut yang mendesak perlukan adalah jangkar permanen atau mouring buoy untuk tempat berlabuh perahu-perahu nelayan yang memancing, karena terlihat ada beberapa yang rusak akibat dari jangkar yang dibuang sembarangan”, ujar Tanjung.