Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
UBH Akan Dirikan Fakultas Kedokteran
Senin, 22 Desember 2014 Informasi Kampus

UBH Akan Dirikan Fakultas Kedokteran

Universitas Bung Hatta (UBH) berencana men­dirikan Fakultas Kedokteran (FK) dalam rangka pengem­bangan universitas. Rencana itu bukan sekedar wacana lagi, namun sudah mencapai titik serius.

Rektor UBH, Prof. Dr. Niki Luk­viar­man, SE, Akt, MBA melalui Kepala Badan Perencanaan Pengem­bangan dan Pengendalian Mutu, Khadavi mengatakan, dari segi infrastruktur, fasilitas untuk mendirikan FK sudah ada, yakni dua gedung di kampus I di Ulak Karang. Satu gedung untuk fakultas dan satu gedung lagi untuk rumah sakit.

“Kami sudah melakukan penjajakan ke Dikti, Konsul Kedokteran Indonesia, dis­kusi dengan Unand, dan dengan Dinas Kesehatan Sumbar. Saat ini kami sedang me­nyiap­kan semua persyaratan untuk membuka FK ini,” ujar Khadavi kepada Haluan, Selasa (16/12/2014).

Mengenai izin dari Dikti, pihaknya tengah menunggu berakhirnya moratorium untuk membuka fakultas baru di sebuah perguruan tinggi. Berdasarkan infor­masi yang diterima pihak UBH, moratorium untuk itu akan berakhir pada akhir 2015.

Khadavi menjelaskan, motivasi UBH mendirikan FK bukan berdasarkan prospek keuntungan secara finansial, namun untuk menambah sumbangsih UBH terhadap masyarakat di bidang akademik.

“Selama ini UBH sudah banyak memberikan sum­bangsih terhadap masy­arakat seperti di bidang enginering, pendidikan dan sebagainya. UBH ingin menambah sum­bangsih tersebut, yakni di bidang kesehatan. Lagi pula, bidang kesehatan merupakan ama­nah undang-undang yang penting seperti halnya bidang pendidikan, terbukti dengan banyaknya anggaran yang dikucurkan oleh pe­merintah untuk dua bidang ini,” tutur Khadavi.

Kata Khadavi, pihaknya yakin, peminat FK cukup banyak, mengingat masih kurangnya tenaga dokter di Sumbar dan Indonesia pada umumnya.

Jika nanti FK sudah berdiri di UBH, lanjut Khadavi, untuk tahap awal akan diterima 50 ma­hasis­wa. Pihaknya mengklaim, sudah ada enam dosen tetap yang akan mengajar di FK nan­tinya. Untuk tahap awal, sebut Khadavi, FK UBH berada di bawah binaan Unand.

Terkait rumah sakit sebagai pendukung FK UBH nantinya, menjelang pem­bangunan rumah sakit tersebut belum selesai, pihaknya akan meng­gu­nakan rumah sakit lain sebagai tempat praktek.

“Kami sudah menjajaki beberapa rumah sakit seper­ti RSUP M Djamil, RSUD Padang Panjang dan seba­gainya. RSUP M Djamil memiliki banyak link rumah sakit yang representatif, yang akan direkomendasikan sebagai tempat praktek bagi mahasiswa FK UBH nan­tinya,” jelas Khadavi.

Khadavi mengatakan, selain mendirikan FK, dalam pengembangan univer­sitas, UBH kampus I akan dija­dikan komplek bisnis seba­gai rencana jangka panjang. Namun, konsep komplek bisnis tersebut masih diren­ca­nakan seperti apa nantinya.

Rencana pembangunan komplek bisnis itu, lanjut Khadavi, ST, MT, mengingat UBH kampus I nantinya akan menjadi halaman depan terkait rencana Pemprov Sumbar membuat jalur dua di sepanjang pantai Padang hingga ke bandara. Pihak­nya sangat berharap pemba­ngunan jalur dua itu cepat terealisasi.

Khadavi menambahkan, segala rencana itu saat ini masih belum bergerak, sebab UBH sedang fokus mem­bangun kampus II UBH di Aia Pacah. (**Harian Haluan )