FE UBH dan Ikantan Akuntan Indonesia Sumbar Beri Pelatihan Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian itu bukan hanya untuk diperlajari saja akan tetapi harus juga diaplikasikan dalam rangka pengambangan ilmu pengetahuan.

Demikian dikatakan dosen Universitas Andalas Prof. Eddy R. Rasyid, Ph.D, CA saat memberikan materi Workshop Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Akuntansi yang bertempat di Ruang Sidang Fakultas Ekonomi Gedung 3 Blok A Kampus Proklamator II Universitas Bung Hatta, Kamis (02/10/2014).

Pelatihan ini merupakan kerjasama antara Fakutlas Ekonomi Universitas Bnug Hatta dengan Ikantan Akuntan Indonesia (IAI) Sumatra Barat yang diikuti oleh 75 peserta yang berasal dari mahasiswa, anggota IAI yang merupakan dosen hingga praktisi dibidang akuntansi se-Sumatera Barat.

Eddy R. Rasyid menyampaikan materi mengenai pengantar dan paradigma penelitian, paradigma non functionalism, penelitian kualitatif akuntansi functionalism dan non functionalism, bagaimana melakukan penelitian kualitatif dari segi konsep-konsep dan contohnya.

“Saat ini penerapan metedologi penelitian kualitatif sedang marak-maraknya dan terus berkembang dikalangan penggiat bidang akuntansi. Penelitan kualtiatif di bidang ilmu sosial tidaklah mono tapi cukup beragam, sebagai perumapanaan seorang peneliti dapat menjadi turis atau traveler,” sebutnya.

Ia menyampaikan ibarat memasuki hutan yang rimba, arah penelitian tersebut tidak boleh tersesat dan peneliti perlu memilik pengetahuan untuk mengenal seluk beluk permasalahannya. ” Workshop ini sebagai upaya yang dilakukan IAI Sumatra Barat untuk meningkatkan kualitas para anggotanya. Saat ini penerapanMetedologi penelitian kualitatif,” ujarnya guru besaR Fakultas Ekonomi Universitas Anadalas ini.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakutlas Ekonomi Universitas Bung Hatta Yuhelmi, SE, MM dalam sambutan pembukaannya mengungkapkan sangat senang dengan ditujukanya Universitas Bung Hatta oleh IAI Sumatra Barat untuk nengadakan pelatihan ini.

“Kita berharap untuk kedepanya dapat terus berlanjut kegiata semacam ini dan dapat juga dilakukan MoU (Memorandum of Understanding) yang sangat bermanfaat sekali dalam meningkatkan nilai akreditasi,” sebutnya.

Yuhelmi juga menyampaikan dengan ilmu yang telah didapat dalam pelatihan ini agar dapat memotivasi para dosen untuk membuat proposal penelitan sehingga lebih mudah lagi memperoleh dana hibah riset dari Dikit atau lembaga lainnya.

“Dengan penyampaian dari pemateri ini, seyogyanya dapat mengingkatakan kualtias dan kuantitas dalam pembuatan proposal dan penelitan serta dapat menyamakan persepsi dalam hal pembuatan penelitan dalam bidang kajian akuntansi,” ujarnya. (**Ubay-Humas UBH)