Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Teknik Kimia UBH Teliti Inulin dari Umbi Bunga Dahlia
Selasa, 22 Juli 2014 Fakultas Teknologi Industri

Teknik Kimia UBH Teliti Inulin dari Umbi Bunga Dahlia

Beberapa daerah di Provinsi Sumatra Barat berpeluang mengembangkan bunga dahlia seperti di daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah datar serta Kabupaten Solok Selatan karena memiliki iklim dan potensi cukup mendukung sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sejauh ini masyarakat Sumatera Barat belum banyak mengetahui bahwa umbi bunga dahlia mengandung Inulin yang berguna bagi kesehatan dan bernilai ekonomis, melihat potensi tersebut dosen-dosen dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta melakukan penelitian mengenai pengambilan zat inulin dari umbi bunga dahlia yang berada wilayah Sumatra Barat.

Penelitian tersebut kolaborasi antara mahasiswa dan dosen di Jurusan Teknik Kimia yang diketuai Ir. Elmi Sundari, MT dan anggota Dra. Munas Martynis, M.Si, Dra. Erti Prapurti, M.Si dengan melibatkan beberapa mahasiswa angkatan 2010 dalam penelitannya tersebut yang dilakukan di Laobratorium Teknik Kimia Kampus Proklamator III Universitas Bung Hatta.

Elmi Sundari mengatakan sejak dicanangkan Kota Bukittinggi sebagai The City Of Dahlia ditambah lagi, kota ini dan Kabupaten Agam akan memproduksi untuk inulin dari umbi bunga dahlia membuat dosen Jurusan Teknik Kimia mengembangkan potensi sumber daya hayati ini untuk diolah lebih lanjut sehingga memperoleh manfaat dan nilai ekonomis yang lebih tinggi lagi.

“Penelitian inulin dari umbi tanaman sudah ada yang melakukannya sejak tahun 2006, namun untuk di Sumatra Barat belum ada yang konsen menelitinya. Kebutuhan Inulin di Indonesia cukup besar sekitar 85 persen dan saat ini masih di impor dari luar negeri. Padahal Inulin banyak digunakan pada berbagai produk pangan misalnya susu instan untuk anak-anak ,” jelasnya.

Inulin merupakan serbuk berwarna putih yangmerupakan salah satu jenis karbohidrat yang mengandung serat dan tergolong food ingredient yang diklasifikasikan sebagai prebiotik dan dapat digunakan sebagai bahan penstabil pada makanan kadar lemak rendah.

Ia mengatakan Inulin dapat diperoleh dengan menggunakan metode ekstraksi. Proses pengambilan Inulin dari umbi bunga dahlia terdiri dari ekstraksi pemisahan Inulin, proses pengendapan Inulin dengan menggunakan pelarut (baik air maupun etanol) dan pemutihan Inulin.

“Di Indonesia terutama di Sumatra Barat bunga dahlia sudah banyak disemai, namun teknologi pengambilan Inulin dari umbi dahlia belum dipahami oleh masyarakat hanya mengenal proses budidayanya dan diolah menjadi bahan pangan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Elmi mengatakan penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kadar inulin dari berbagai jenis umbi dahlia yang terdapat di Sumatera Barat dengan menggunakan dua metode ekstraksi yaitu metode ekstraksi satu tahap dan ekstraksi bertahap banyak aliran silang. Kemudian waktu ekstraksi dan temperatur optimum saat mendapatkan inulin.

“Penelitian ini masih dilakukan dalam skala laboratorium dan akan dikembangkan jadi pilot plant. Tak hanya itu, penelitian inulin ini menjadi sangat penting dilakukan karena berdampak pada penyediaan teknologi yang tepat untuk pengambilan Inulin umbi dahlia,” ucapnya.

“Jika inulin dapat diproduksi di Sumatra Barat maka dapat membantu pemerintah Indonesia untuk mengurangi impor dapat dikurangi sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Sumatra Barat,” tambahnya (**Ubay-Humas UBH)